A.
Awal
Peradaban Mesopotamia
Berdasarkan
temuan arkeologis dan studi sejarah Peradaban Mesopotamia Kuno bermula sejak
abad 3500 BC hingga 2000 BC, bernama Mesopotamia konon secara etimologis
berasal dari kata Mesos yang berarti tengah dan potamos berarti sungai.
Keberadaan dari Sungai Eufrat (2.815 km) dan Tigris (2.045 km) adalah menopang
utama bagi perkembangan peradapan Mesopotamia Kuno. Kawasan ini merupakan daerah
pertanian yang sangat subur, membentang dari Laut Tengah sampai Teluk
Persia.Daerah ini lebih dikenal dengan sebutan “daerah subur bulan sabit” atau
dalam bahasa inggrisnya “the fertile crescent“, karena bentuk daerahnya
menyerupai bulan sabit.
Mesopotamia merupakan salah satu
peradaban tertua di dunia.Letak Mesopotamia berada di wilayah perlembahan yang
terletak di antara dua sungai Tigris dan Eufrat.Hulu kedua sungai tersebut
berasal dari dataran tinggi yang bergunung-gunung di Asia Kecil yang mengalir
ke arah tenggara secara pararel menyisir hamparan terbuka.Hanya kurang dari dua
ratus mil, kedua sungai itu saling mendekat (lihat gambar 1.1).Daerah yang dilalui kedua sungai itu pada umumnya
subur.Sebab daerah itu merupakan daerah yang berupa tanah hasil endapan air
yang dihasilkan dari sungai Tigris dan Eufrat.Hal ini menyebabkan rakyat
disekitar sungai Tigris dan Eufrat hidup makmur dan sejahtera.Kesuburan dan
kemakmuran itu membuat iri hati pada bangsa-bangsa lain yang tinggal di
tepi-tepi lembah sungai.Timbullah serbuan-serbuan dari luar yang ingin
memperebutkan air irigasi dan tanah yang baik. Sehingga untuk menjaga dan
keperluan pertahanan keamanan kota Mesopotamia dibangun dengan sekeliling
benteng atau pun tembok yang dikelilingi parit di sepanjang luar kota
Mesopotamia kuno.
Bangsa yang mencapai peradaban yang
layak pertama kali itu di lembah sungai Efrat dan Tigris menamai dirinya bangsa
Sumeria.Adapun penduduk asli di situ ditakhlukkan menjadi budak yang kemudian
dikawini pula.Bangsa Sumeria dating dari gurun dan pegunungan di luar
Mesopotamia.
Mereka
tentunya mula-mula adalah para peternak yang hidup sebagai nomad.Datang pula ke
situ bangsa Semit untuk kemudian bercampur dengan bangsa Sumeria.Sebelum sampai
ke lembah Eufrat dan Tigris bangsa Semit sudah mengenal dasar-dasar kehidupan
politik dan ekonomi pertanian.
Tercatat pengolahan lahan pertanian pertama, menurut F. Rahardi, terjadi di
Mesopotamia (Irak) sekitar tahun 10.000 SM. Dari masa food gathering
kemudian berlanjut pada masa food producing, menciptakan alat-alat
untuk berproduksi. (lihat
gambar 1.2)
Pada
dasarnya yang disebut dengan peradaban Mesopotamia adalah peradaban Sumeria itu
sendiri.Dikatakan demikian sebab secara umum, sebagaian besar peradaban
Mesopotamia dibentuk oleh bangsa Sumeria. Bangsa-bangsa yang lain yang datang
sesudahnya hanyalah meneruskan dan mengembangkan peradaban yang dicapai oleh
bangsa Sumeria. Pola ekonomi bangsa Sumeria lebih sederhana.Negara memberikan
kesempatan yang lebih luas kepada usaha yang bersifat individual.Kekayaan tidak
secara eksklusif menjadi milik penguasa baik dalam praktek maupun teori.
Demikian
juga dalam bidang perdagangan maupun industri tidak di monopoli
pemerintah.Hanya saja karena sebagian besar rakyat berstatus sebagai budak
mereka tidak memiliki kesempatan mengembangkan ekonomi secara bebas. Hanya
sedikit dari mereka yang memiliki dan mengembangkan ekonomi atas nama mereka
sendiri. Aktifitas ekonomi sebagaian besar bertumpu pada produksi pertanian.
Karena kondisi tanah yang subur dan pengairan yang sangat baik sekali, untuk mengairi tanah pertaniannya dibuatlah
saluran air dari kedua sungai Eufrat dan Tigris. Pengolahan tanah dilakukan
dengan membajak menggunakan tenaga hewan yaitu keledai dan lembu disamping itu,
tersedianya tenaga-tenaga yang terampil dan ahli menjadikan pertanian menjadi
sektor utama devisa negara.
Pada musim hujan (dari bulan Oktober
hingga April) di Mesopotamia terjadi air bah dari kedua sungai Eufrat dan
Tigris. Air menggenangi daerah daerah di sepanjang aliran sungai dan setelah
surut meninggalkan lapisan Lumpur yang amat subur.
Keadaan
tanah yang subur tersebut serta sungai-sungai yang dapat dimanfaatkan untuk
berbagai keperluan merupakan faktor pendukung bagi tumbuhnya peradaban
Mesopotamia. Peradaban di “Bulan Sabit Subur” tidak hanya didukung oleh
tanahnya yang subur, tetapi juga karena tempatnya yang keras, yang membutuhkan
pengelolaan yang cermat misalnya dalam mengatur air yang kadang jumlahnya
terbatas dan kadang berlebihan (banjir). Hal ini merupakan alasan kenapa
peradaban pertama tidak terjadi di daerah tropis (Indonesia, Brazil, Kongo,
dll) yang benar-benar subur yang memiliki air berkelimpahan, makanan, buruan,
mineral dan kayu.
Wilayah antara sungai Eufrat dan
Tigris tiap tahun dibanjiri oleh air sungai dari pegunungan. Arus air sungai
membawa serta humus23 dari pegunungan. Akibat melimpahnya air dan
humus, wilayah dekat sungai menjadi sangat subur. Pada 5500 SM pertanian sudah
dilakukan oleh masyarakat di muara sungai. Saat orang-orang mulai bertani dan
hidup menetap secara berkelompok kehidupan menjadi lebih rumit sehingga mereka
memerlukan seorang pemimpin untuk mengatur semua masalah-masalah yang terjadi.
Maka mulailah ada seorang pemimpin (dan terus berkembang menjadi raja) yang
diharapkan dapat meredam segala kekacauan yang terjadi. Tetapi yang terjadi malah
sebaliknya kebanyakan kekacauan disebabkan oleh raja itu sendiri.
Sekitar 5000 SM masyarakat setempat
sudah mulai melakukan irigasi dan membuat bendungan karena sering mengalami
banjir. Cerita mitos Bahtera Nuh menggambarkan sebuah bencana banjir yang luar
biasa dahsyat, tiap banjir menurut kepercayaan merupakan hukuman para
dewa-dewi. Cerita ini diciptakan di wilayah Mesopotamia. Bencana banjir
merupakan cerita tertua yang selalu muncul hampir dalam setiap peradaban. Di
India, Dewa Wisnu untuk kali pertama menjelma menjadi seekor ikan (Matsya
Awatara) untuk memberi tahu Raja Manu bahwa akan terjadi banjir yang sangat
besar. Selain membawa kehidupan air juga membawa bencana yang maha dahsyat bagi
umat manusia.
Untuk menjaga dan mengantisipasi banjir,
pemerintahan haruslah kuat. Para penduduk menggali kali-kali dari sungai menuju
ke ladang-ladang yang jauh dari sungai. Kesuburan wilayah mereka meluas dan
tiap tahun hasil panen bertambah.
Adapun hasil pertanian/panen
tersebut diangkut dengan kendaraan beroda sehingga memungkinkan mobilisasi yang
cepat terhadap hasil pertanian. Hasil utama pertanian ini adalah gandum
kemudian jemawut dan jelai. Konon bangsa Sumeria adalah bangsa yang mengenal
roda dan gandum yang pertama kali di dunia.
Sedikit berbicara mengenai roda, Bangsa
yang dianggap penemu roda adalah bangsa Elam yang hidup di Mesopotamia. Barangkali
ide penciptaan roda berasal dari rol-rol kayu yang ditaruh di bawah papan
tempat beban guna memudahkannya bergerak. Jadi beban digelindingkan di atas rol-rol
tersebut, dan setelah itu rolnya dipindah ke depan, demikian seterusnya. Berkat
penggunaan rol-rol kayu tersebut, usia sapi penghela beban dapat lebih panjang.
Rol-rol kayu yang berfungsi sebagai gelindingan tersebut kemungkinan besar
merupakan cikal bakal roda.
Meskipun industri bukan tumpuan
utama, perekonomian bangsa sumeria bukan berarti tidak berkembang dengan baik,
meskipun tidak memiliki sumber alam lain seperti kayu,
batu-batuan, perunggu, emas, besi, timah dll. Namun dengan kendaraan beroda yang berhasil
diciptakan.Mereka dengan mudah mengimpor bahan-bahan mentah yang didatangkan
dari negara tetangga sebelah Utara, terutama bahan manufaktur, untuk diubah
menjadi produk siap pakai dan lalu mengekspor ke daerah-daerah lain yang
luas.Barang–barang kerajinan yang terbuat dari logam mulia.diciptakan oleh
tenaga-tenaga yang terampil dan ahli. Para saudagar dan pelancong yang datang
dari arah utara dan barat melalui daerah “bualan sabit subur” menuju ke Timur
Mediterrania dan Mesir, singgah di Mesopotamia untuk membawa produk-produk
industry maupun pertanian bangsa Sumeria.
Bukti
telah ada hubungan antara Mesir dan Mesopotamia dapat dijelaskan dengan adanya
keasamaan pada budaya tertentu antara keduanya.Yakni menggunakan sejenis
senjata perang yang berbentuk bnuga yang ditemukan dalam seni dekorasi. Bahkan
penemuan terakhir menujukan bahwa Mesopotamia telah mengadakan kontak dagang
dengan india.
Di
atas itu semua, bangsa Sumeria adalah peternak, peladang(lihat gambar 1.3) dan juga masyarakat bisnis yang pragmatis. Kredit
dan pinjaman diatur secara hati-hati. Segala perjanjian ditulis dan
ditandatangani oleh saksi.
.
C. Alat Pembayaran Masa Mesopotamia
Dalam sejarah peradaban manusia; penemuan
konsep uang sejak sekitar 5,000 tahun lalu oleh bangsa Mesopotamia (3000
SM) merupakan penemuan yang paling penting untuk mempermudah
terjadinya perdagangan antara manusia yang satu dengan manusia yang lain.
Sistem ekonomi pada masyarakat Mesopotamia
kuno sudah mengenal perdagangan dengan sistem barter dan berupaya menemukan
penggunaan uang sebagai cara untuk mengatasi kelemahan sistem barter. Mereka
pada umumnya berdagang hasil pertanian, pakaian, dan keramik. Dan telah
perluasan hubungan dagang dengan bangsa lain termasuk dengan masyarakat dari
mesir kuno. Dalam hal ini sekali lagi didukung oleh peran utama dari Sungai
Eufrat dan Tigris selain sebagai irigasi, penghasil sumber daya pangan dan air
minum juga sebagai sarana transportasi.
Pertama kali uang koin ditemukan penghujung
millennium ketiga SM di Mesopotamia. Bentuknya seperti tablet yang terbuat dari
lempung kemudian dibentuk koin, bertuliskan huruf paku uang shekel
(lihat gambar1.4) yang diperkenalkan
zaman itu adalah setara
berat 180 butir gandum untuk benda-benda yang dianggap berharga seperti perak,
perunggu, tembaga, dlsb. Tercatat dalam sejarah 13 Abad kemudian
(1760 SM) bahkan uang juga mulai secara resmi masuk dalam sistem hukum yang
dikenal dengan Hukum Hammurabi
– karena diperkenalkan oleh Raja ke 6 dari bangsa Babylonia yang
bernama Hammurabi. Lalu
beberapa puluh tahun kemudian mata uang bangsa Mesopotamia berubah memakai koin
perak.Melalui fase sejarah yang berliku dalam ribuan tahun, uang berubah dalam
bentuk lain yang terbuat dari perak, perunggu, emas, tembaga. Kemudian lahirlah
uang kertas, tentu saja kertas klasik.
Post a Comment
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda dengan Menggunakan Kata-kata yang Bijak dan Sopan (No Porno, No Iklan, No Spam). Kritik dan Saran yang Membangun Akan Sangat Bermanfaat Bagi Penulis. Terima Kasih.