Kerajinan dari Bahan Bekas

Semoga bermanfaat..

Powerpoint : Narkotika dan Bahayanya

https://www.scribd.com/doc/260980708/Narkotika

Sifat Umum Halogen, Gas Mulia dan Unsur Transisi


       Sifat halogen secara umum:
1.         Ke-elektronegatifan dan kereaktifannya besar karena mudah menangkap electron.
2.         Bersifat non-logam yang kuat
3.         Sifat oksidator kuat karena mudah             menangkap electron sedangkan sifat reduktor lemah karena sulit melepas electron
4.         Berbentuk diatomic seperti F2, Br2 dll
5.         Dapat membentuk reaksi autoredoks
6.         Mempunyai beberapa macam bilangan oksidasi yakni -1, 0, +1, +3, +5, dan +7
7.         Jika direaksikan dengan logam/alkali akan menghasilkan garam dan jika direaksikan dengan                basa/air akan menghasilkan senyawa autoredoks
8.         Mudah membentuk senyawa yakni gas, cair dan padat
9.         Berbau, berwarna dan beracun
10.     Titik didih dan titik lelehnya dipengaruhi wujudnya

Sifat gas mulia secara umum:
1.        Berbentuk monoatomik seperti He, Ne dll.
2.        Berwujud gas
3.        Bersifat inert atau sukar bereaksi karena elektrovalensinya stabil dan energy                                         ionisasinya cukup besar
4.       Meskipun bersifat inert namun untuk senyawa krypton, xenon, dan ranon dapat  disintesis karena         dalam satu golongan semakin ke bawah energy ionisasi unsure gas  mulia semakin kecil dan               semakin reaktif.
5.       Unsure gas mulia hanya bisa bereaksi jika direaksikan dengan atom yang  elektronegatifan dan           energy ionisasinya lebih kecil
6.       Kereaktifan kecil karena sukar bereaksi
7.       Titik didih dan titik leleh rendah karena berwujud gas
8.       Tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna

Sifat unsure transisi (periode ke-IV) secara umum:
1.         Semua bersifat logam
2.         Bersifat konduktor yaitu dapat menghantarkan listrik/panas karena bersifat logam
3.         Berwujud padat kecuali unsure Hg
4.         Titik didih dan titik leleh tinggi karena berwujud padat
5.         Kereaktifan besar karena mudah melepas electron sehingga dapat membentuk senyawa
6.         Mempunyai harga potensial elektroda negative karena mudah melepas electron
7.         Dapat digunakan sebagai katalis, contohnya pada pembuatan asam sulfat
8.         Bersifat paramagnetic yaitu dapat ditarik oleh medan magnet, contohnya besi dan seng
9.         Dapat membentuk senyawa yang berwarna kecuali Sc, Ti, dan Zn karena pada unsure    tersebut          ada electron yang tidak berpasangan pada subkulit d.
10.      Mempunyai beberapa macam bilangan oksidasi karena jika subkulit s lepas maka subkulit d                akan ikut lepas pula.
11.      Dapat membentuk ion/senyawa kompleks

Pembuatan Pupuk Kompos

A.    Alat dan Bahan
Dalam praktikum pembuatan pupuk kompos memerlukan alat dan bahan sebagai berikut:
          Alat :
1.      Ember
2.      Gunting
3.      Masker
4.      Sarung Tangan
5.      Karung
6.      Kantong Plastik
7.      Solder

Bahan :
1.      Daun Kering yang telah dicacah
2.      EM4
3.      Dedak
4.      Serbuk Gergaji halus
5.      Air

B.     Prosedur Kerja
Dalam pembuatan pupuk kompos terdapat prosedur kerja yang perlu diikuti :
1.   Mengumpulkan dan memilah sampah organik yang dapat dijadikan pupuk kompos seperti sampah dapur (sayur atau buah busuk) dan daun tanaman. Kemudian sampah-sampah ini dipotong kecil-kecil atau dicacah.
      Pencacahan dan pengecilan ukuran dilakukan agar sampah mudah dan cepat didekomposisi menjadi kompos.
2.    Mencampurkan dedak  dan serbuk gergaji halus dengan cercahan sampah. Menyiapkan ember yang sudah dilubangi dengan solder spada bagian bawah.

3.        Mencampurkan EM4 ke dalam air.

admin numpang eksis tuh,, meski muka gak keliatan karna pake masker :)


4.     Cairan EM4 dan air disiramkan pada campuran sampah, serbuk gergaji dan dedak halus.   Aduk sampai rata, kemudian dimasukkan ke dalam ember yang telah disiapkan.
       Penyemprotan EM4 dilakukan untuk mempercepat proses pengomposan.
5.   Di dalam ember tersebut, sampah-sampah tersebut akan mengalami pematangan. Dengan kondisi  yang tertutup dan terlindung dari hujan dan sengatan sinar matahari maka dalam waktu 30-40 hari pupuk sudah bisa digunakan.
6.    Langkah selanjutnya adalah penyaringan, kompos kemudian diayak dan dipisahkan bagian yang kasar, lalu kompos yang kasar dapat dicampurkan kembali ke dalam tumpukan kompos yang baru untuk diproses lagi.

      Proses penyaringan ini belum dilakukan karena kompos belum terbentuk dan masih dalam tahap pematangan (tahap pematangan masih 21 hari).
7.    Kompos yang telah disaring dapat langsung dipakai, jika ingin disimpan maka dikemas dalam kantung dan disimpan di tempat yang aman dan terlindungi dari kemungkinan tumbuhnya jamur dan tercemari oleh bibit jamur atau benih gulma atau benih lain yang tidak diinginkan yang mungkin terbawa oleh angin.

       Dalam pelaksanaan, tahap pemakaian dan pengemasan/penyimpanan belum dilakukan karena kompos belum terbentuk dan masih dalam tahap pematangan (tahap pematangan masih 21 hari).

Buku Tamu


YUK!! SALING MENJAGA SILATURAHIM