Penderitaan Rakyat Indonesia Pada Zaman Penjajahan

               Penderitaan Rakyat Indonesia Pada Zaman Penjajahan Portugis, Belanda dan Inggris.
          Sejak abad XVI jerit tangis rakyat Indonesia membahana di seluruh pelosok negeri. Anak-anak menjadi yatim, Ibu-ibu menjanda, tubuh Ayah mereka berkalang tanah. Rakyat begitu menderita. Penderitaan rakyat itu antara lain:

1.       Pelayaran dan perdagangan bebas antarpulau makin lama makin hilang. Laut dikuasai oleh bangsa Belanda, Inggris, dan Spanyol. Para pedagangan terjepit karena para penjajah langsung berhubungan sendiri dengan para petani atau pemilik perkebunan.

2. Kerja rodi yang diprakarsai oleh Daendels menyebabkan rakyat kelaparan. Lebih dari 300.000 penduduk meninggal dunia. Itu semua belum terhitung dengan rakyat yang meninggal karena menjadi sasaran tembak ketika melakukan perlawanan terhadap para penjajah.



3.  Monopoli perdagangan mematikan ekonomi rakyat. Bentuk monopoli tersebut dilakukan Belanda dengan mendirikan VOC. Akibatnya, rakyat sangat tergantung dengan penjajah. Penjajah menetapkan harga dan jumlah barang yang mereka butuhkan sekehendak hati mereka. Rakyat merasa sangat dirugikan.
4.  Pencaplokan tanah-tanah subur oleh penjajah. Petani pemilik tanah-tanah subur tersebut diwajibkan menanam bahan makanan dan obat-obatan sesuai dengan kebutuhan para penjajah untuk diperdagangkan di pasar Eropa.

5.  Pengenaan pajak yang tinggi bagi pemilik tanah sehingga rakyat memilih untuk menyewakan tanahnya dengan harga rendah kepada para penjajah.
6.       Para penjajah melanggar adat istiadat dan tata cara yang dilakukan bangsa Indonesia.
7.   Tanam paksa yang diprakarsai Van den Bosch menyebabkan ratusan ribu rakyat meninggal akibat kelaparan.

8.  Penjajah memandang rakyat Indonesia sebagai warga Negara kelas tiga. Hal itu menyebabkan rakyat Indonesia tidak dapat memperoleh fasilitas yang memadai untuk hidup.

1 komentar:

Anonymous admin

bagussssss......

Reply

Post a Comment

Silahkan Tinggalkan Komentar Anda dengan Menggunakan Kata-kata yang Bijak dan Sopan (No Porno, No Iklan, No Spam). Kritik dan Saran yang Membangun Akan Sangat Bermanfaat Bagi Penulis. Terima Kasih.